Kondisi kehidupan umat Kristen di Irak begitu memprihatinkan. Penculikan, pembunuhan dan pengucilan akibat sebuah keyakinan yang berbeda dari keyakinan mayoritas, membuat umat Kristen yang kini kebanyakan hidup di Kurdistan terancam punah.
Populasi umat Kristen di Irak kini telah menyusut menjadi antara 300.000 dan 500.000 jiwa. Angka itu turun dari total 1,3 juta jiwa pada tahun 1991. data tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan kepunahan salah satu komunitas Kristen yang paling kuno di dunia.
"Kami adalah titik terlemah dalam sejarah Irak, Jika ada yang ingin mengirim pesan ke Amerika Serikat, mereka menargetkan untuk membom orang-orang Kristen atau gereja,” ungkap sekretaris Pemuda Kristen Chaldo-Asyur, Keldo Ramzi.
Ancaman tersebut bukan isapan jempol belaka. Masih teringat bagaiamana kelompok teroris yang mengatasnamakan agama menghantam Gereja Our Lady of Salvation di Baghdad dengan serangkaian bom bunuh diri yang mengakibatkan 58 orang tewas. Assyrian International News Agency telah merilis data bahwa ada 71 gereja yang telah diserang atau dibom di Irak sejak tahun 2004.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) telah merilis laporan terbaru bahwa jumlah keluarga Kristen yang terlantar di empat daerah di utara Irak(tiga di antaranya berada di Kurdistan) mengalami penurunan dari 1.350 menjadi kurang dari 500 jiwa pada tahun 2011. Sementara itu, pada tahun yang sama, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi di negara tetangga Turki mencatat peningkatan pengungsi Irak, setengah dari mereka (sekitar 1.700) adalah umat Kristen.
Sumber : thestar.com - daniel tanamal